menu melayang

Monday, September 26, 2011

PARNA

PARNA (Pomparan ni si Raja Naiambaton)

Marga-marga batak yang termasuk dalam Pomparan Ni Raja Nai Ambaton (PARNA) yaitu:

1. Bancin ( sigalingging )

2. Banurea ( sigalingging )

3. Boangmenalu ( sigalingging)

4. Brampu ( sigalingging )

5. Brasa ( sigalingging )

6. Bringin ( sigalingging )

7. Dalimunthe

8. Gajah ( sigalingging )

9. Garingging ( sigalingging )

10. Ginting Baho

11. Ginting Beras

12. Ginting Capa

13. Ginting Guruputih

14. Ginting Jadibata

15. Ginting jawak

16. Ginting manik

17. Ginting Munthe

18. Ginting Pase

19. Ginting Sinisuka

20. Ginting Sugihen

21. Ginting Tumangger

22. Haro

23. Kombih (sigalingging )

24. Maharaja

25. Manik Kecupak (sigalingging)

26. Munte

27. Nadeak

28. Nahampun

29. Napitu

30. Pasi

31. Pinayungan (sigalingging ? )

32. Rumahorbo

33. Saing

34. Saraan (sigalingging )

35. Saragih Dajawak

36. Saragih Damunte

37. Saragih Dasalak

38. Saragih Sumbayak

39. Saragih Siadari

40. Siallagan

41. Siambaton

42. Sidabalok

43. Sidabungke

44. Sidabutar

45. Saragih Sidauruk

46. Saragih Garingging

47. Saragih Sijabat

48. Simalango

49. Simanihuruk

50. Simarmata

51. Simbolon Altong

52. Simbolon Hapotan

53. Simbolon Pande

54. Simbolon Panihai

55. Simbolon Suhut Nihuta

56. Simbolon Tuan

57. Sitanggang Bau

58. Sitanggang Gusar

59. Sitanggang Lipan

60. Sitanggang Silo

61. Sitanggang Upar Par Rangin Na 8 ( sigalingging )

62. Sitio

63. Tamba

64. Tinambunan

65. Tumanggor

66. Turnip

67. Turuten

Terdapat perbedaan pada jumlah marga yang masuk dalam kelompok Parna ini, hal ini disebabkan karena adat kebudayaan Batak yang dapat menggunakan marga leluhur, percabangan marga kakek, ayah, atau bahkan percabangan marga baru. Tetapi walau berbeda marga, semuanya mengaku dipersatukan oleh ucapan di atas (”Pomparan ni si Raja Naiambaton sisada anak sisada boru”).

Raja NaiambatonSatu tulisan menyatakan bahwa Raja Naiambaton merupakan keturunan keenam dari Raja Batak, seperti berikut: Raja Batak memperanakkan Guru Tateabulan, memperanakkan Raja Isumbaon, memperanakkan Tuan Sorimangaraja, memperanakkan Raja Asiasi, memperanakkan Sangkaisomalindang, dan memperanakkan Raja Naiambaton

Pomparan ni si Raja Naiambaton biasa disingkat menjadi PARNA, marga-marga yang dipercayai sebagai keturunan dari Raja Naiambaton yang karenanya tidak boleh menikah satu dengan yang lainnya. Hal ini dipertegas dalam tulisan-tulisan pustaha Batak yang berbunyi “Pomparan ni si Raja Naiambaton sisada anak sisada boru” dalam bahasa Batak Toba, yang dapat diartikan dengan ”Keturunan Raja Naiambaton adalah sama-sama pemilik putra dan putri,” yang dalam arti lebih luas lagi dapat diartikan bahwa ”Putra-putri keturunan marga-marga Naiambaton tidak boleh menikah satu sama lain.”

Blog Post

Related Post

Mohon maaf, belum ada postingan.

Back to Top

Cari Artikel